Kau kira ini mudah, kasih?
Kau kira mudah bertahan dalam keadaan seperti ini
Keadaan yang memaksaku untuk tetap baik-baik saja.
Setelah kau sampai pada bait ini, ketahuilah bahwa aku
tidak pernah baik-baik saja.
Kau kira ini tidak susah, kasih?
Kau kira tidak susah berusaha tidak membawa perasaan.
Perasaan tiap-tiap kali aku mendengar suara sumbangmu
menyanyikan lagu.
Lagu romantis yang melibatkan pihak betina pun jantan
menyatu.
Kau kira ini mudah, kasih?
Kau kira mudah mengganti senyuman menjadi cemoohan.
Cemooh untuk menutupi salah tingkahku tiap kali
lisanmu menggetarkan sukma.
Cemooh untuk mensugesti agar perasaanku tak selebrasi
terlalu lama.
Kau kira ini tidak susah, kasih?
Sebenarnya aku ini harus bagaimana?
Sebenarnya kau ini maunya apa?
Sebenarnya kita ini sebagai apa?
Kau kira ini mudah, kasih?
Kau kira mudah di ambang batas seperti ini.
Di ambang batas antara lanjut atau selesai.
Lanjut untuk terus berjuang.
Atau selesai lalu kesepian.
Kau kira ini tidak susah, kasih?
Kau kira tidak susah bermimpi untuk berjalan bersama.
Aku sebagai kaki kanan, dan kau pasangnya. Atau sebaliknya.
Aku yang ingin terus berjalan, sedangkan kau hanya
diam.
Menunggu kalau-kalau ada yang datang, menggantikan
peranku sebagai kaki kanan.
Kau kira ini mudah, kasih?
Kau kira mudah mengetahui tentang seseorang.
Seseorang yang selalu kuprioritaskan di segala
keadaan.
Namun, ia tak pernah sedikitpun memprioritaskan diriku
dalam tiap keadaannya.
Dan ia itu adalah kau.
Tidak maksud untuk pamrih.
Aku hanya ingin tahu kapan tanaman pariku tidak tumbuh suket teki.
Setelah sampai pada bait ini aku pun tahu.
Bahwa jawaban kau atas tanda tanya tadi hanyalah;
mudah dan tidak.
Sebab kau pun tak merasakan.
Sebab juga telah dapat dipastikan jika nantinya kau
menyalahkanku.
Menyalahkan atas segala jatuh cinta yang kulakukan di
masa lampau.
Menyalahkan atas segala jatuh cinta yang kulakukan tanpa
kau inginkan.
Menyalahkan atas segala jatuh cinta yang ternyata
tidak pernah hilang,
Meski sering terganti, walau tak terlalu lama, sebab
kau adalah rumah ku kira.
Menyalahkan atas segala perasaan yang selalu kubawa
dimana pun kau berada.
Menyalahkan atas segala-galanya yang berhubungan
tentang perasaanku terhadapmu.
Kau tidak pernah salah, kasih.
Sebab kau kuat karena mampu tak membawa perasaanmu di
mana pun kamu berada.
Sebab kau kuat karena mampu menyanyikan lagu romantis
tanpa perlu jantungmu berdetak lebih kencang dari
biasanya.
Intinya, aku lemah pun aku salah.
Dan kau?
Kau kuat pun kau tidak pernah salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar