Mengenai Saya

Foto saya
call me July /.\ Kind Autist. Overordinary girl in this extraordinary world :)

Rabu, 12 Juli 2017

Tak Ada Kiasan

Sayup mataku ingin mengatup malam ini

Namun, enggan sebab ada yang memutar di pusat peradaban logika

Yang pada akhirnya akan menghasilkan zat yang tak mampu menutup mata

Sudikah dirimu membaca ini, kekasih?

Sebab aku sedang tak perlu pembaca lainnya, yang kuperlukan hanya kamu.

Ingatkah engkau tentang percakapan kita di tengah malam beberapa hari atau bulan yang lalu?

Percakapan tentang kamu yang jalan-jalan di sebuah Mall bersama teman-temanmu

Apakah kau tau arti sebenarnya tawa yang ada di lubang headsetmu?

Tawa itu adalah palsu, karena yang sebenarnya adalah bibir yang maju tanpa kau tau

Bibir maju itu diutus hati yang sedang iri

Hati iri pun diutus imajinasi

Imajinasi yang menggambarkan betapa beruntungnya temanmu

Temanmu yang baru kau kenal belum lama tetapi sudah merasakan bagaimana serunya berjalan di Mall bersamamu.

Bersama orang yang telah lama mengenalku

Bahkan aku pun belum tau bagaimana serunya

Ada yang lebih dari ini, kasih?

Ketika ku mendengar bahwa target menikahmu adalah tiga tahun lagi

Lalu kutandas dengan siapa kau akan melakukannya

Hatiku telah berteriak aku dengan kencang

Namun, kau tau kasih?

Mencintai dengan penuh dan sungguh tak cukup untuk melisankan itu

Sebab ku tau perasaanmu

Cinta tak membuatmu bertahan lebih lama dari ini, kan?

Jika dibanding dengan nyaman berteman yang kau rasa

Ku lebih memilih untuk tak mengungkapkan cinta

Sebab ku juga tak ingin menanggung resikonya

Resiko kepergianmu sebab risih dengan perasaanku

Aku tau itu

Namun, kasih?

Apakah kau tak ingin tau pula?

Tentang bagaimana menjaga perasaanku agar tak terus-menerus berharap kepadamu

Seharusnya kau tau caranya, sebab tak mungkin kau tak tau perasaanku

Ku pernah mengatakannya meskipun tak sering

Dan itu tak mungkin mudah berubah bila dilihat kehadiranku di hidupmu

Jika kau tak sudi mempunyai perasaanku

Seharusnya kau tak perlu melambungkan diriku

Sebab posisi lambung membuatku berharap dan berharap lagi

Sudahlah, kasih.

Ku bosan dengan kiasan sebab pasti kau tak memahaminya.

Intinya adalah; aku cinta, tapi aku tak berani bilang

Karena ketika aku bilang


Kau akan selesai dengan “kita”, kan?